Minggu, 31 Mei 2009

COMPARATIVE ANALYSIS OF TOURIST MOTIVATION BY NATIONALITY AND DESTINATIONS

METIN KOZAK



School of Tourism and Manageent , Mugla University, 48000, Mugla, Turkey Received 3 march 1999; accepted 29 september 2000. Avaible online 6 November 2001.



Abstrak



Objective penelitian ini adalah untuk menjelaskan jika ada perbedaan motivasi antara wisatawan dari Negara yang sama mengunjungi dua destinasi yang berbeda geografinya dan dari dua ngara berbeda mengunjungi destinasi yang sama. Analisis penemuan ini berdasarkan pada tarikan dan dorongan motivasi pada tahun 1872 Wisatawan Inggris dan Jerman yang mengunjungi Mallorca dan Turki pada musim panas tahun 1998. Sebuah seri tabulasi silang dikonduksikan untuk tes perbedaan antara sub sample data respondent. Analisis factor dan seri t-test bebas yang digunakan untuk mengevaluasi data quantitative. Penemuan mendemontrasikan bahwa beberapa motivasi wisatawan ditunjukkan antara kebangsaan dan tempat yang dikunjungi



1. Pendahuluan

Beberapa studi empiris dapat memperluas persamaan dan perbedaan banyaknya grup dalam hubungan pola perjalanan liburan dan tingkah laku yang mengacu pada destinasi yang spesifik. Dengan adanya hal ini, beberapa objek penelitian difokuskan pada pengujian perbedaan budaya dari pandangan tour operator dan tour guide.

Contoh: (Mclellan and Fousher 1983) perbandingan gambaran Amerika yang dipresentasikan di sembilan negara oleh tour operator. (Pizam dan Sussmann 1995) menginvestigasi tour guide dalam persepsi persamaan dan perbedaan antara wisatawan dari empat negara, penelitian lain menjelaskan perbedaan antara wisatawan yang berasal dari negara yang sama mengunjungi destinasi yang sama. Contoh, (Richardson dan Crompton 1988) menguji perbedaan antara dua kelompok kostumer yang memperhatikan bermacam – macam karakter perjalanan liburan.

(Sussmann dan Rashcovesky (1997) mencoba untuk memperluas, walaupun terdapat banyak perbedaan antara dua kelompok dalam hubungan dengan pola perjalanan liburan mereka dan tingkah laku yang mengacu pada destinasi pilihan.

Penemuan pada penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa variabel seperti persepsi wisatawan dari destinasi atau bisnis hospitaliti, level kepuasan, propfil, demografi dan kegiatan wisata yang bermacam – macam tergantung dari ke orisinilan negara (Armstrong, Mok, Go, dan Chan, 1997; Calantone, di Benedetto, Halam, & Bojanic, 1989; Danaher & Arweiler, 1996; Huang, Huang, & Wu , 1996; Richardson &Crompton, 1988). Seperti perbedaan tingkah laku kostumer dan prilaku yang penting dari manajemen destinasi yang dikembangkan melalui fitur setiap kelompok kostumer, segmentasi pasar wisatawan dan memperkenalkan strategi pemasaran yang baru yang sesuai untuk masing – masing pasar.

Bagaimanapun juga penelitian ini ditujukan untuk motivasi wisatawan ( contoh Crompton, 1979; Hill, Mcdonald & Uysal, 1990; Qui Lam, 1999; Ryan 7 Gledon, 1998), Literature yang masih digunakan untuk kekurangan studi empirik yang menginvestigasi motivasi wisatawan yang berbeda antara kelompok dan destinasi untuk itu objek utama penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai macam perbedaan motivasi mereka antara lain
Motivasi antara mereka – mereka yang berasal dari negara – negara yang berbeda dan melakukan perjalan ke destinasi yang sama
Motivasi antara mereka yang berasal dari negara yang sama dan melakukan perjalanan ke dua destinasi yang berbeda yaitu Mollurca dan Turki.





2.Kajian Pustaka



Beberapa literatur yang digunakan untuk memberikan pengertian motivasi wisatawan (Plog 1978; Dann 1977; Mayo & Jarvis, 1981; Goodall 1988; Ross & Iso – Ahola 1991; Witt & Wright 1992; Uysal & Hagan 1993; Pearce, 1993; Ryan 7 Glendon 1998; Qui & Lam 1999)

(Cohen 1972 , Plog 1978; Dann 1977 ) beberapa peneliti merekomendasikan bermacam macam kealamian motivasi wisatawan (yang diciptakan berdasarkan tipologi hubungan antara kepribadian dan kegiatan wisatawan).

(Pearce, 1993) yang lainnya percaya bahwa kostumer memiliki batasan motivasi mereka dari suatu tingkat menjadi overtime lainya.

(Goodall 1988; Witt & Wright 1992) Literatur mengenai perilaku empasi konsumer yang membutuhkan dan motivasi yang terhubung dengan keberadaan pembentuk nantinya.

Orang orang akan tertarik untuk melakukan perjalanan untuk melengkapi psikologi (makanan, iklim, dan kesehatan) dan psikologi petualangan dan kebutuhan relaksasi

Berdasarkan referensi kebutuhan hirearki MASLOW, perjalanan untuk leisure normalnya tidak dihubungkan pada psikologi mereka, nantinya hubungan pertemanan yang baru dan penghargaan akan menjadi sebuah alasan untuk melakukan perjalanan. Banyak peneliti mencatat bahwa motivasi wisatawan adalah multiple dan orang – orang bisa saja memeiliki alasan yang berbeda untuk mengambil hiburan domestik atau internasional.

Setiap destinasi memiliki jumlah penduduk dan jasa untuk menarik pengunjung dan masing – masing wisatawan memiliki kesempatan untuk memilih dan mengatur destinasi (Crompton, 1992)

Perbedaan faktor – faktor dapat memprngaruhi pemilihan destinasi contoh: umur, kepribadian, biaya, jarak, resiko, motivasi maka dari itu literatur yang penting untuk mendorong dan menarik faktor – faktor yang memotivasi wisatawan dalam pemilihan destinasi liburan (Crompton, 1979).

Faktor dorongan yang dihubungkan dan mengacu itangiable / tidak nyata, misalnya keputusan individu untuk melakukan perjalan peristirahatan dan relaksasi, petualangan, kesehatan, faktor – faktor penarik yang dihubungkan dengan destinasi dan karakter yang tangible / nyata seperti pantai, akomodasi, fasilitas, rekreasi, budaya, sumber sejarah (Uysal & Hagan 1993)

Dibawah ini dapat dibagi menjadi beberapa elemen utama destinasi : iklim, ekologi, budaya, arsitektir, hotel, catering, transport, hiburan, biaya, dan lain lainya.Destinasi berdasarkan atributnya dapat dibedakan dari satu destinasi ke destinasi lainnya, pengaturan atribut destinasi bisa dicocokkan kedalam psikografi profil wisatawan contoh: kelompok perjalanan relaksasi memilih destinasi dimana kehidupan malam, hiburan dan olah raga air yang disediakan dimana status sosial akelompok golf, tenis, memancing, kehidupan malam, hiburan, berbelanja, dan perjudian ( Moscardo, Morrison, Pearce, Lang, & O’ leary, 1996; Witt & Wright, 1992; Uysal & Hagan 1993;)

Sama seperti destinasi yang sering multi produk beberapa dapat mengunjungi destinasi pada musim panas hanya untuk relaksasi, lainya pada musim dingin untuk mencari petualangan , motivasi sebagai dimnamik konsep bisa saja bermacam – macam dari satu orang lainya dari satu segmen pasar kelainnya, dari satu destinasi ke destinai lainya sama seperti dari satu proses pembuatan keputusan untuk selanjutnya (Witt & Wright, 1992; Uysal & Hagan 1993;)

Hal ini tidak mengejutkan bahwa konsep motivasi dijelaskan sebagai sebuah elemen dengan segmentasi pasar dalam pariwisara di berbagai investigasi empiris (Crompton, 1979; Card & Kestel, 1988; Ryan & Glendon, 1998; Yavuz, Baloglu, & Usyal, 1998)

Dinvestigasikan bahwa pengujian perbedaan motivasi antara sampel populasi yang diosajikan melalui perbedaan budaya adalah penting untuk di manejeri dalam pengertian wisatawan jumlah dan pelaku, (Kim 1999)

Tergantung penemuan empirik manejemen destinasi harus mempromosikan atribut yang terbaik dan cocok dengan motivasi wisatawan atau fokus pada peerbedaan pasar dimana motivasi wisatawan dan sumber – sumber destinasi harus cocok satu sama lainya . (Lowos, 1991 dan Con, 1989), singkatnya mereka percaya bahwa pengujian keuntungan yang penting untuk wisatawan adalah essensial untuk promosi dan studi perencanaan pada destinasi tersebut selebihnya, hubungan antara motivasi dan level kepuasan, poskonsumsi juga dapat dipercaya berdasarkan kepada satu ketertarikan konsumen untuk meletakkan atau menempatkan motivasi prior mereka ke pengalaman liburan seperti biasa menjadi lebih lengkap (Ros dan Iso Ahola 1991) Kepuasan adalah hubingan intrinsik ke motivasi dalam berbagai bentuk konfirmasi dari pengalaman wisatawan.



3.Rancangan Penelitian



Kuisioner adalah tiga bagian yang dirancang untuk mengukur motivasi wisatawan inggris dan jerman untuk melakukan perjalan ke Mollurca dan Turki sebagai destinasi liburan musim panas. Bagian pertama yang masuk kedalamnya adalah bentuk demografi dan latar belakang data pada responden dan liburan mereka pada dua negara ini. Bagian ini terdiri dari sembilan pertanyaan . Komponen kedua kuisioner berdasarkan pada laporan termotivasi dengan pertanyaan dari awal dan akhir, dengan kata lain untuk menginvestigasi faktor utama bahwa responden sangat penting dalam pemilihan destinasi . di bawah investigasi dalam studi ini. Bagian ketiga terdiri dari empat belas potensi moticasi pada setiap liburan , bagian ini menampilkan pernyatataan seperti ( saya pergi ke molurca dan turki atau malaysia untuk menikmati alam atau saya datang agar dapat nertemu dengan orang lokal. Tujuh point skala likert yang digunakan dan disajikan sebagai berikut :
not importan at all
very unimportant
slighty unimportant
neither unimportant nor unimportant
slighty important
very important
importnt not important



Alasan menggunaka skala likert dan penyajian jumlah multiple motivasi yang mulai sejak awal, motivasi adalah multi dimensial dan kebutuhan wisatawan untuk memiliki pengalaman lebih dari satu selama liburan atau saat berada di suatu destinasi. (Pio, 1989)

Daftar item motivasi disampaikan melalui kuisioner pada grup atau staff pekerja di British university yang mengunjungi mediteranian destinasi pada liburan musim panas, Sample populasi diambil secara acak pada daftar akademik staff , sample yang terpilih adalah Mollurca dan Turki. Tidak ada alasan utama untuk memilih negara ini terkecuali peneliti sudah mengenal kedua destinasi yang di fasilitasi, di koleksi, di interpretasikan sebagai data primer. Wisatawan Inggris dan Jerman mengambil paket wisata ke Mollurca da Turki pada musim panas tahun 1998. Tabel 1. menunjukkan jumlah kedatangan dari wisatwan Inggris raya dan Jerman antara tahum 1990 dan 1997, Pada tahun 1997 jumlah kedatangan ke Mollurca mencapai 1.768.000 orang.



Tabel 1. Jumlah kunjungan wisatawan Inggris dan Jerman ke Turki dan Mollurca (1990 – 1997)
Tahun
Jumlah Wisatawan Inggris
Jumlah Wisatawan Jerman



Turkey
Mollurca
Turkey
Mollurca

"1990
351.458
1.216.600
973.914
1.542.300

"1991
200.183
1.130.400
779.882
1.697.200

"1992
314.608
1.223.500
1.165.164
1.755.800

"1993
441.817
1.558.414
1.118.750
2.577.377

"1994
568.266
1.679.200
994.301
2.264.900

"1995
734.721
1.658.100
1.656.310
2.425.700

"1996
758.433
2.595.800
2.141.778
3.130.700

"1997
915.337
1.768.100
2.338.529
2.859.700

mean
535.681
1.603.761
1.396.078
2.281.709




Dalam penelitian kuantitatif, perluasan sample, memperkecil error sampling dan surveynya lebih akurat (Lewis,1984). Sample tetap didapat dari kunjungan wisata Unggris dan Jerman yang berasal dari bandara internasional Turki danb Mollurca. Sample didapat melalu data para penumpang pesawat ke Turkey dan Mollurca diambil setiap sepuluh calon penumpang yang bersedia untuk berpartisipasi dalam survey ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut